Selasa, 19 November 2013

Pentingnya Sunnah Bersiwak dengan Miswak (Kayu Siwak)

KEUTAMAAN MISWAK (KAYU SIWAK)

" Menggunakan miswak menjadikan satu asbab kemudahan dalam sakaratul maut. Selalu menggunakannya akan memudahkan roh keluar dari jasad apabila waktu yang ditetapkan itu tiba." (Syarhus-Sudur)

" Aisyah r.ha. berkata bahwa: "Miswak (penggunaan secara tetap) dapat menyembuhkan penyakit kecuali mati." (Dilaporkan oleh Dailami di dalam Firdaus)

" Empat perkara yang menambahkan kecerdasan yaitu meninggalkan percakapan sia-sia, menggunakan miswak, duduk di dalam majlis orang-orang soleh, dan duduk di dalam majlis para ulama." (Thibbi Nabawi)

Allamah Ibn Dariq rah.a berkata," Kebaikan yang terkandung di dalam penggunaan miswak selepas bangun dari tidur ialah ketika tidur uap busuk naik dari perut ke arah mulut. Hal ini mengakibatkan bau busuk di dalam mulut dan juga berubahnya indera perasa atau kecapan. Penggunaan miswak akan menghilangkan bau busuk tersebut dan memperbaiki perubahan yang terjadi pada indera perasa tersebut."

Ali r.a. berkata bahwa: " Miswak mempertajamkan ingatan."

DALIL BERSIWAK

Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulallah bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba bila bersiwak lalu berdiri mengerjakan shalat, maka berdirilah seorang malaikat dibelakangnya lalu mendengarkan bacaannya dengan seksama kemudian dia mendekatinya (atau beliau mengucapkan kalimat seperti itu) hingga malaikat itu meletakkan mulutnya diatas mulut orang yang membaca al-Qur'an, maka tidaklah keluar dari mulutnya bacaan al-Qur'an itu melainkan langsung ke perut malaikat, oleh sebab itu bersihkanlah mulut-mulut kalian untuk membaca al-Qur'an. Dikeluarkan oleh Abdullah bin al-Mubarak dalam kitabnya az-Zuhd no. 1211, al-Mundziri dalam at-Targhiib dan at-Tarhiib dan al-Albani berkata: Hasan shahih (Shahih at-Tarhiib no. 215).

"Siwak merupakan kebersihan bagi mulut dan keridhoan bagi Rob". (HR: Ahmad, irwaul golil no 66 [shohih]).

“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudlu”. (HR: Bukhori dan Muslim, irwaul golil no 70)

“Kalau bukan karena akan memberatkan umatku maka akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan salat”. (HR: Bukhori dan Muslim, irwaul golil no 70)

”Aku bertanya kepada ‘Aisyah: “Apa yang dilakukan pertama kali oleh Rasulullah jika dia memasuki rumahnya?” Beliau menjawab :”Bersiwak”. (HR: Muslim, irwaul golil no 72)

Dari Abu Musa Al-Asy’ari berkata, yang artinya: "Aku mendatangi Nabi Shallallâhu ‘alaihi wasallam dan dia sedang bersiwak dengan siwak yang basah. Dan ujung siwak pada lidahnya dan dia sambil berkata “Uh-uh”. Dan siwak berada pada mulutnya seakan- akan beliau muntah". (HR: Bukhori dan Muslim)

‘Dari Aisyah berkata, yang artinya: "Aku melihat Rasululloh memandang siwak tersebut, maka akupun tahu bahwa beliau menyukainya, lalu aku berkata: ‘Aku ambilkan siwak tersebut untuk engkau?” Maka Rasulullah mengisyaratkan dengan kepalanya (mengangguk-pent) yaitu tanda setuju." (HR: Bukhori dan Muslim)

Setelah kedatangan Islam, Rasulullah SAW. menetapkan penggunaan siwak sebagai sunnah beliau yang sangat dianjurkan, bahkan beliau s.a.w bersabda dalam riwayat yang berbeda :" Seandainya tidak memberatkan ummatku, maka aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap akan wudhu." (Muttafaq alaihi). Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW. adalah orang pertama yang mendidik manusia dalam memelihara kesehatan gigi.

kayu siwak lebih mudah dibawa kemana-mana dibandingkan sikat gigi. Hanya diletakkan dalam saku dan tidak memerlukan pasta gigi. Malah beberapa zat vitamin yang Allah SWT. beri terdapat pada kayu siwak. Kita digalakkan untuk bersikat gigi setiap kali hendak sholat, tetapi apakah kita sanggup bawa sikat gigi dan pasta gigi dalam saku kita kemana sahja kita pergi? Memang tidak pernah saya lihat seseorang berbuat semacam itu, tetapi sangat mudah jika bawa kayu siwak yang memang banyak kelebihannya.

Malah jika kita perhatikan zaman sekarang, pasta gigi kadang-kadang yang tidak jelas kehalalannya mempunyai banyak bahan kimia yang berbahaya. Memang cukup pelik bagi kita untuk meneliti sumber yang haram yang terkandung dalam pasta gigi. Tidak dinafikan juga terdapat pasta gigi yang halal seperti keluaran perusahaan tertentu atau yang bersertifikat halal dari MUI. Namun jika kita menggunakan kayu siwak dijamin halal 100% karena sumbernya murni dari tumbuhan yang diciptakan oleh Allah SWT. Berdasarkan pengalaman penulis yang selalu menggunakan kayu siwak, apabila kita hendak sholat, lidah kita akan menjadi ringan dan lembut untuk melafadzkan bacaan ayat al-Quran dan dzikir. Subhanallah. Sangat nikmat rasanya jika dibandingkan setelah menggunakan pasta gigi dan sikat gigi.


Proses Pencemaran Proton pada Gigi

Gigi yang tercemar menjadikan ia mudah menarik logam berat dan bahan berasam untuk melekat kepadanya. Bahan ini akan melekat pada dinding gigi dan membentuk plak (plaque). Plak akan menebal dan menjadi keras. Plak ini tidak bisa dibersihkan secara fisik seperti mencongkel, menggosok gigi dengan sikat gigi dengan pasta gigi dan sebagainya.

- Proses Gigi Mendapat Elektron



Gigi yang menerima elektron akan mempunyai getaran asal yang tidak menerima benda asing melekat kepadanya. Ia juga berusaha untuk mengawal aktivitas biotik dan terhindar dari terjangkit kuman. Oleh karena itu, gigi yang disosok dengan kayu siwak (kayu sugi / malaysia) mempunyai kemampuan untuk menanggalkan plak lebih baik daripada menyungkil atau menyikat. Walaupun anda hanya menggosok beberapa gigi saja, elektron akan tersebar ke gigi lain yang bersebelahan apabila gigi tersebut bersentuhan atau rapat.

Plak dibagian belakang gigi juga akan tertanggal walaupun tidak dicapai oleh kayu siwak. Dengan hanya menggosok dibagian depan gigi, bagian belakangnya juga turut mendapat elektron yang membantu menanggalkan plak dengan sendiri, insyaAllah.

- Berus Gigi Linen atau Plastik



Terdapat berbagai jenis sikat atau pembersih gigi di pasaran. Begitu juga dengan pasta gigi. Mereka membuat berbagai teknik dan rekayasa. Diantara teknik yang digunakan ialah seperti mesin getar, mesin yang memutar sikat, pengurut gusi dari getah, pembersih lidah dan sebagainya. Berdasarkan kajian saintifik, menyikat dengan berbagai cara menggunakan sikat linen atau plastik walaupun sikat tersebut dibuat dengan berbagai bentuk yang canggih, sebenarnya tidak akan membantu membersihkan menanggalkan plak dengan sempurna.

Sikat yang dibuat dari linen atau plastik amat mudah memerangkap bakteri. Itulah sebabnya persatuan dokter gigi menyarankan agar sikat gigi diganti setiap DUA bulan sekali! Mungkin anda lihat sikat gigi tersebut masih baru dan belum rusak atau sikatnya masih keras, tetapi ia sudah membahayakan kesehatan gigi.

- Kerisauan yang berdasar..

Di pasaran dunia dan Malaysia khususnya (termasuk Indonesia) terjadi lonjakan barangan keperluan yang dibuat dari sumber yang haram dan beracun. Berdasarkan pada Panduan Halal Haram yang di keluarkan oleh Consumer Association of Penang (2006),

Lazimnya sikat yang dibuat dari bulu babi dilabelkan sebagai ‘Pure Bristle’. Selain sikat lukisan, sikat cat, sikat penggosok sajadah dan songkok, sikat gigi dan sikat cukur dikhawatirkan mengandung bahan haram ini.



Disaat umat Islam dilanda kebimbangan mengenai status barang halal, khususnya keperluan dalam menjaga kesehatan mulut, Nabi SAW. telah memberikan satu solusi yang terbaik sejak 600M yang lalu. Pada zaman nabi telah terdapat berbagai jenis alat pembersih mulut seperti powder, tetapi siwak tetap menjadi pilihan Baginda SAW.

Meskipun terdapat begitu banyak manfaat atau khasiat penggunaan siwak, sekitar 70 manfaat, namun satu manfaat utama yang harus kita lihat adalah khasiatnya terhadap kesehatan gigi dan mulut. Beberapa studi atau penelitian yang telah dilakukan terhadap khasiat siwak sebagai berikut :

Wrigley, suatu Perusahaan yang melakukan studi tentang miswak yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan bahwa mint dengan ekstrak dari Miswak 20 kali lebih efektif membunuh bakteri dibandingkan mint biasa.

Sejumlah peneliti di Swedia pun, mempublikasikan penelitiannya dalam Journal of Periodontology dan menemukan bahwa siwak atau miswak ternyata mampu membunuh bakteri yang menyebabkan penyakit periodontal.

Sebuah studi yang membandingkan toothbrushing dan menggunakan Miswak (Miswak ing!) Dapat dilihat pada Pubmed (US Perpustakaan Nasional untuk Pengobatan Service) . Studi menyimpulkan bahwa Miswak lebih efektif daripada toothbrushing dalam mengurangi plak dan radang gusi yang diberikan itu digunakan secara benar.

0 komentar:

Posting Komentar