![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijFIQoOIVvIOsfQdch1YWQMJNW5d2p2CJlcxZaYgwmE6MRB9rHjBtZeGdRPpaUpPoD8dE5eAjcaVq2mHg_2ef2pHt4BJLWAkY4nKeIDbRRhwapmXpmdu3nfMkIRHQ5hqpW_SzR3JpeJIs/s320/lalat-morphology.jpg)
hadits tentang lalat
Nabi Bersabda, “Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap lainnya ada obatnya. (HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)
Nabi Muhammad SAW, memang seorang Utusan Allah. Banyak sekali perkataan beliau yang diucapkan 14 abad yang lalu, namun sejalan dengan sains modern. Sungguh suatu “Pengetahuan Tuhan” yang terjaga di dalam lisan Beliau. Jika bukan karena informasi dari Allah, maka tidak mungkin beliau mengetahui hal-hal yang bersifat sains di abad itu. kebenaran sabda Beliau yang tidak bersebrangan dengan sains pun menjadi bukti ke Maha Benaran Allah dalam Wujud dan Kasih sayang-Nya. Hadits di atas merupakan ungkapan beliau yang ada hubunganna dengan sains dan dunia medis. Dan kebenaran hadits itu pun disetujui oleh Ilmu Pengetahuan di abad 20-sampai sekarangan.
Bukti Lalat Mengandung Racun Dan Obat Pada Sayapnya
Studi yang telah dilakukan oleh Universitas Colorado di Amerika menunjukkan bahwa lalat tidak hanya berperan sebagai karier patogen (penyebab penyakit) saja, tetapi juga membawa mikrobiota yang dapat bermanfaat.Mikrobiota di dalam tubuh lalat ini berupa sel berbentuk longitudinal yang hidup sebagai parasit di daerah abdomen (perut) mereka. Untuk melengkapi siklus hidup mereka, sel ini berpindah ke tubulus-tubulus respiratori dari lalat. Jika lalat dicelupkan ke dalam cairan, maka sel-sel tadi akan keluar dari tubulus ke cairan tersebut.Mikrobiota ini adalah suatu bakteriofag yang tak lain adalah virus yang menyerang virus lain serta bakteri. Virus ini dapat dibiakkan untuk menyerang organisme lain.
Dokter Mahmud Kamal dan dr. Muhammad Abdul Mun’in Husain, juga ikut menguatkan topik di atas dengan mengatakan bahwa kajian mengenai masalah ini sudah dilakukan sejak tahun 1871 oleh seorang guru besar di Universitas Hal, Jerman, yaitu Brifeld. Kemudian dilanjutkan oleh beberapa ahli dari beberapa negara, seperti Erneysten dan Cook dari Inggris, yang mengadakan penyelidikan sekitar tahun 1947 sampai 1950.
Menurutnya, dengan dicelupkannya lalat ke makanan, berarti akan menimbulkan tekanan pada sel-sel yang memang sudah ada dalam tubuh lalat. Semakin bertambah kenyal dan akhirnya sel-sel ini pecah. Beberapa enzim yang keluar menyerang kuman penyakit dan memusnahkannya. Dengan begitu akhirnya makanan menjadi bersih, bebas dari kuman penyakit.
Jadi, jika lalat terjebak atau jatuh ke dalam minuman kita. Jangan ragu untuk mencelupkan seluruh tubuhnya. Sebab kebersihan minuman tersebut akan tetap terjaga. Hadits dan sains telah membuktikannya.
Berani melakukannya?
Dasam Syamsudin
***
Beberapa kutipan diambil dari: www.sennysalim.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar