Bismillah This is Wisely's Blog ...

Selamat Membaca, semoga ilmu yang disampaikan bermanfaat ., ( Amati kemudian teliti apabila jelas kebenarannya maka jangan lupa untuk menyebarkannya

Bismillah This is Wisely's Blog ...

Selamat Membaca, semoga ilmu yang disampaikan bermanfaat ., ( Amati kemudian teliti apabila jelas kebenarannya maka jangan lupa untuk menyebarkannya

Bismillah This is Wisely's Blog ...

Selamat Membaca, semoga ilmu yang disampaikan bermanfaat ., ( Amati kemudian teliti apabila jelas kebenarannya maka jangan lupa untuk menyebarkannya

Bismillah This is Wisely's Blog ...

Selamat Membaca, semoga ilmu yang disampaikan bermanfaat ., ( Amati kemudian teliti apabila jelas kebenarannya maka jangan lupa untuk menyebarkannya

Bismillah This is Wisely's Blog ...

Selamat Membaca, semoga ilmu yang disampaikan bermanfaat ., ( Amati kemudian teliti apabila jelas kebenarannya maka jangan lupa untuk menyebarkannya

Minggu, 15 Desember 2013

Kurma Merupakan Obat Segala Racun


Kurma (Obat Segala Racun)." Allah Subhanhu Wa Ta'ala ber firman: dan goyang kan lah pangkal pohon kurma itu ke arah mu , niscaya pohon itu akan menggurkan buah kurma yang masak pada mu,maka makan minum ,dan bersenang hati lah kamu…”( QS Maryam: 25-26)

Kurma, (Arab: تمر‎, Tamr; nama latin Phoenix dactylifera) adalah tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix, buahnya dapat dimakan. Walaupun tempat asalnya tidak diketahui karena telah sejak lama dibudidayakan, kemungkinan tanaman ini berasal dari tanah sekitar Teluk Persia. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m.

Kurma telah menjadi makanan pokok di Timur Tengah selama ribuan tahun lamanya. Pohon Kurma diyakini berasal dari sekitar Teluk Persia dan telah dibudidayakan sejak zaman kuno dari Mesopotamia ke prasejarah Mesir, kemungkinan pada awal 4000 SM. Bangsa Mesir Kuno menggunakan buahnya untuk dibuat menjadi anggur kurma dan memakannya pada saat panen. Ada bukti arkeologi budidaya kurma di bagian Arab timur pada tahun 6000 SM. (Alvarez-Mon 2006).

Pada zaman selanjutnya, orang Arab menyebarkanluaskan kurma di sekitar Selatan dan Barat Daya Asia, bagian utara Afrika, Spanyol dan Italia. Kurma diperkenalkan di Mexico dan California, disekitar Mission San Ignacio, oleh bangsa Spanyol pada tahun 1765.

Buah yang dihasilkan oleh pohon kurma dikenal sebagai buah kurma. Bentuk buahnya lonjong-silinder dengan panjang 3-7 cm, berdiameter 2-3 cm dan ketika masih muda warnanya merah cerah ke kuning terang, tergantung dari jenisnya. Kurma memiliki biji tunggal yang ukuran panjangnya sekitar 2-2,5 cm dan tebalnya 6-8 mm. Buah kurma dikelompokan menjadi tiga golongan utama yaitu: lunak (contohnya 'Barhee', 'Halaw', 'Khadrawy', 'Medjool'), semi-kering (contohnya 'Dayri', 'Deglet Noor', 'Zahidi') dan kering (contohnya 'Thoory'). Jenis buah ini tergantung pada kandungan glukosa, fruktosa dan sukrosa.

Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan dan betina yang hidup secara terpisah. Mereka dapat tumbuh dengan mudah dari bakal biji, tetapi hanya 50% tanaman betina yang ditanam secara pembibitan akan berbuah, dan menghasilkan buah yang kecil serta berkualitas rendah. Sebagian besar perkebunan menggunakan perkembangbiakan stek pada tanaman, terutama pada kultivar 'Medjool' karena bisa menghasilkan panen yang banyak serta buah yang manis dan besar. Tanaman yang tumbuh dari cara stek akan berbuah 2-3 tahun lebih awal daripada tanaman yang menggunakan bibit.

Kurma matang dibagi menjadi empat golongan, yang mana dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan penamaan Arab yaitu, kimri (muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari).

Setiap 100 gram kurma segar dapat mengandung sumber vitamin C dan energi sebesar 230 kcal (960 kJ). Air yang terkandung dalam kurma relatif sedikit dan hal ini tidak menjadikannya jauh lebih pekat pada saat proses pengeringan berlangsung, meskipun vitamin C-nya akan hilang.

Kurma merupakan tanaman tradisional yang penting di Turki, Iraq, Arab, Afrika Utara sampai ke Maroko. Di negara-negara Islam, kurma dan yogurtatau susu adalah makanan tradisional yang utama untuk berbuka puasa pada saat bulan Ramadan. Kurma (terutama Medjool dan Deglet Noor) juga dibudidayakan di Amerika Serikat pada bagian selatan California, Arizona dan bagian selatan Florida.

Pohon kurma dapat berbuah setelah ditanam selama 4 sampai 7 tahun dan bisa dipanen ketika telah berusia 7 sampai 10 tahun. Pohon kurma yang telah dewasa bisa menghasilkan 80-120 kg (176-264 lb) buah kurma pada setiap musim panennya. Agar mendapatkan buah yang berkualitas untuk bisa dipasarkan, tandan kurma harus ditipiskan dan dibungkus atau ditutup sebelum matang supaya buahnya bisa tumbuh menjadi lebih besar dan terlindungi dari cuaca dan hama, seperti burung.

Kurma Dalam Al-Quran, Hadits, dan Dalam Sunnah Rasul SAW
Di antara tanda-tanda kenabian beliau dan optimalisasi dari rasa kasih beliau terhadap umatnya, adalah bahwa beliau telah menitipkan pelbagai pesan bermanfaat bagi mereka dalam urusan agama dan dunia mereka. Di antaranya melalui sabda beliau:

“Barangsiapa yang menyantap tujuh butir kurma ‘Ajwah setiap paginya, niscaya tidak akan terkena bahaya racun ataupun sihir pada hari itu.”

Wasiat dari Rasulullah yang amat mahal ini, mencakup makanan sekaligus obat untuk menjaga umatnya agar tidak terkena bahaya setan jin dan manusia, serta berbagai bahaya lain dari jenis hama dan binatang melata. Dengan demikian seseorang dapat hidup jauh dari segala hal yang mengusik dirinya, baik yang berkenaan dengan kemaslahatan dunia dan agamanya, serta dapat mengonsumsi makanan yang sesuai dengan karakter alami tubuh dan lingkungannya.

Kisah Selamatnya Rasul Dari Hidangan Danging Kambing yang Dibumbuhi Racun Oleh Kafir Karena Kurma yang Ia Santap Sebelumnya
Tatkala perang Khaibar, Allah Ta’ala hinakan kaum Yahudi dan memberikan kemenangan kepada kaum Muslimin. Mereka memperoleh harta rampasan perang yang banyak; dan mereka juga menguasai kepemilikan tanah kaum Yahudi. Tetapi, kaum Yahudi memohon kepada Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam agar mereka tetap dibiarkan tinggal di sana dan mengolah lahan pertanian dengan imbalan separuh hasil panen. Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pun menyetujuinya, Beliau bersabda” Kami menyetujui permohonan kalian sebatas kehendak kami.”

Pada momentum pertempuran ini, seorang wanita Yahudi memberi hadiah kepada Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berupa daging kambing yang telah ditaburi racun. Sebagaimana disebutkan di dalam riwayat di bawah ini yang artinya:

Dari Ibnu Syihâb, ia mengatakan, “Dahulu Jâbir radhiyallâhu'anhu menceritakan bahwa ada seorang wanita Yahudi dari penduduk Khaibar yang meracuni seekor kambing bakar. Kemudian menghadiahkannya kepada Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam".

Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pun mengambil paha kambing itu dan memakannya. Beberapa Sahabat pun juga ikut makan bersama Beliau. Tiba-tiba Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam berkata kepada para Sahabat, "Jangan kalian makan !." LaluRasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam mengutus seseorang untuk memanggil wanita (yang memberi kambing) itu dan wanita itu pun datang. Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam pun segera bertanya kepadanya, "Apakah kamu telah meracuni kambing ini?"

Wanita itu menjawab, "Siapa yang telah memberitahumu?"
Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam menjawab, "Paha kambing ini yang telah mengabariku."
Wanita itu berkata, "Ya" (aku telah meracuninya).
Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bertanya lagi, "Apa yang kamu kehendaki dari perbuatanmu ini?"Wanita itu berkata dalam hati, "Jika dia seorang nabi, makanan pasti itu tidak akan membahayakannya. Dan jika dia bukan seorang nabi, maka kami akan selamat dari gangguannya."
Selanjutnya Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam memaafkan wanita itu dan tidak menghukumnya.

Sebagian Sahabat yang memakan kambing itu meninggal dunia. Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam sendiri berbekam kepada Abu Hindun (bekas budak bani Bayâdhah) dengan tanduk dan pisau.

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa tatkala ada seorang Sahabat nabi yang meninggal karena karena racun tersebut, maka wanita itu diperintahkan oleh Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam agar dibunuh.

Imam Nawawi rahimahullâh berkata,
“Sepertinya racun itu menyisakan tanda atau bekas, berupa warna hitam atau yang lainnya.” Nama wanita Yahudi itu adalah Zainab binti Hârits, istri Salâm bin Misykam, salah seorang pembesar Yahudi. (Syarh Shahîh Muslim)

Lajnah Dâimah menyatakan,
“Para Ulama pakar sirah Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam mengatakan bahwa Beliau pernah menyantap daging kambing beracun pemberian wanita Yahudi Khaibar. Kemudian paha kambing tersebut berbicara, memberitahu Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bahwa ia telah ditaburi racun, sehingga Beliau pun tidak melanjutkan santapannya.

Tatkala Beliau sakit keras yang menyebabkannya meninggal, Beliau bersabda:

“Wahai Aisyah, aku masih bisa merasakan rasa sakit
akibat makanan yang aku makan di Khaibar.”
(HR Abu Dâwud no. 4512; Ad-Dârimi, Al-Muqaddimah 67)

Ini merupakan mukjizat Rasulullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam. Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam selamat dari racun yang mematikan atas pemberitahuan Allah Ta’ala kepada Beliau bahwa daging tersebut beracun, juga laporan dari organ kambing itu kepada Beliau. Dan ketahuilah sebagaimana hadits rasul:

“Barangsiapa yang menyantap tujuh butir kurma ‘Ajwah setiap paginya, niscaya tidak akan terkena bahaya racun ataupun sihir pada hari itu.”

ini menjadi bukti bahwa kurma dapat menawarkan racun di tubuh manusia. Disebutkan pula dalam riwayat lain (selain Imam Muslim), bahwa Beliau Shallallâhu 'Alaihi Wasallam bersabda,

“Kaki ini memberitahuku bahwa kambing panggang ini beracun.”

Sunnah-Sunnah Memakan Kurma
Disunnahkan Makan Kurma Sebelum Berangkat Shalat Iedul Fithri
Dari Anas bin Malik, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat shalat pada hari raya Iedul Fithri, sehingga beliau makan beberapa buah kurma”.

Murajja bin Raja mengatakan : “Ubaidillah pernah memberitahukan kepadaku, dimana ia menceritakan, Anas bin Malik pernah memberitahukan kepadaku, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau makan kurma itu dalam jumlah yang ganjil”

Dari hadits tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa mengkonsumsi kurma sebelum menuju tempat shalat Iedul Fithri adalah sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sangat dianjurkan untuk makan lebih dari satu kurma dengan jumlah ganjil. Hal ini berdasarkan lafazh hadits di atas yang dilafazhkan ‘tamarat’ (kurma dalam bentuk jamak, bukan satu atau dua tapi lebih dari dua). Maka satu kurma belum cukup untuk menyempurnakan ittiba’ kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu dianjurkan untuk makan kurma sebanyak tiga, lima, tujuh, sembilan ataupun sebelas, yang penting adalah berjumlah ganjil dan lebih dari dua.

Sedangkan hikmah dari mendahulukan makan sebelum shalat Iedul Fithri adalah sebagai simbol bahwa pada hari itu telah dihalalkan untuk berbuka atau makan dan minum di pagi hari. Hal ini juga karena hari sebelumnya adalah hari diwajibkannya puasa sedangkan hari ketika Iedul Fithri adalah hari diwajibkannya berbuka atau makan dan minum. Bersegera untuk merealisasikan konsekuensi dari wajibnya berbuka pada hari Iedul Fithri adalah sangat utama. Oleh karena itu dengan mengkonsumsi beberapa butir kurma sebelum berangkat ke tempat shalat Iedul Fithri telah mecakup keutamaan yang dianjurkan tersebut.

Jadi yang dianjurkan adalah makan beberapa kurma sebelum berangkat menuju tempat shalat Iedul Fithri, bukan Iedul Adha. Hal ini sebagaimana hadits Buraidah.

“Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah keluar (menuju tempat shalat ‘Ied) pada hari Iedul Fithri sampai beliau makan terlebih dahulu. Begitu juga tidak pernah makan ketika hari Iedul Adha sampai beliau selesai melaksanakan shalat Iedul Adha terlebih dahulu”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Makan Kurma Dengan Keju
Sebagaimana yang diriwayatkan dari kedua anak Busyr As-Sulamiyyain, mereka berdua berkata.
“Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengunjungi kami, maka kami hidangkan kepada beliau, keju dan kurma kering, sedangkan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyukai keju dan tamr (kurma kering)”

Imam Ibnul Qayyim rahimahullaah memberikan komentarnya terhadap hadits tersebut dalam Ath-Thibb An-Nabawy : ‘Zubdah (keju) dapat berfungsi melunakkan tinja, melemaskan syaraf dan bengkak yang terjadi pada kandung empedu dan juga kerongkongan, berkhasiat juga mengatasi kekeringan yang terjadi. Bila dioleskan pada gusi bayi, berkhasiat sekali mempercepat pertumbuhan gigi. Berguna untuk mengatasi batuk yang timbul karena hawa panas atau hawa dingin, menghilangkan kudis dan kulit kasar. Rasa mual yang terkandung dapat menghilangkan selera makan namun dapat diatasi dengan makanan yang manis-manis, seperti madu dan kurma. Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkombinasikan antara kurma dan keju, terdapat hikmah agar kedua jenis makan tersebut saling melengkapi”

Keju dengan kandungan lemak dan protein yang tinggi dapat menambah kekurangan kandungan lemak yang terkandung dalam kurma.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Makan Kurma Dengan Mentimun
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bin Ja’far Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata.
“Artinya : Aku melihat Rasulullah makan buah mentimun dengan ruthab (kurma basah)”

Hadits ini mempunyai pelajaran yang sangat agung yaitu menggambarkan tentang keahlian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hal mengkonsumsi makanan secara seimbang.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mencampur buah kurma dan mentimun dengan tujuan agar rasa panas yang terkandung dalam kurma dapat menyeimbangkan rasa dingin dan basah yang ada di mentimun, hal ini karena mentimun agak sulit untuk dicerna di lambung, dingin dan terkadang berbahaya[7]
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Pernah Makan Kurma Dengan Semangka.
Sebagaimana hadits : “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa makan semangka dengan kurma basah”.

Kurma Dalam Al-Qur’an
Sesungguhnya Allah SWT telah memuliakan buah kurma dan menyebutnya dalam Al-Qur’an dalam banyak ayat dan Allah SWT telah memberikan karunia-Nya melalui buah kurma tersebut.

Allah SWT berfirman:
“Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu…” (QS. Maryam: 25-26).

“Di dalam kebun-kebun serta mata air, dan tanam-tanaman dan pohon-pohon kurma yang mayang lembut.” (QS. Asy-Syu’ara’:147-148)

“Dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun.” (QS. Qaf:10)

“Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (Kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl: 67).

Dalam Hadits Lainnya
Diriwayatkan dalam beberapa hadist yang sangat beragam lafazh dan jalur riwayatnya, namun semuanya memuat sanjungan terhadap buah kurma, dan anjuran untuk mengkonsumsinya atau menjadikannya sebagai perbekalan. Hadist-hadist tersebut diantaranya adalah:

Diriwayatkan dari ‘Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda “Rumah yang ada kurmanya, niscaya penghuninya tidak akan kelaparan.” (HR. Muslim)
Dari ‘Aisyah RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, ” Hai ‘Aisyah, rumah yang tidak ada kurmanya, niscaya membuat para penghuninya atau niscaya para penghuninya akan kelaparan. Beliau mengucapkannya sebanyak dua atau tiga kali.
Diriwayatkan dari Abu Musa bahwa ia menuturkan, “saat salah seorang putraku lahir, aku datang menemui Rasulullah SAW, lalu beliau memberinya nama Ibrahim, mentahniknya dengan sebiji kurma, dan mendoakan keberkahan baginya, kemudian menyerahkannya kembali padaku (HR. Bukhari).

Ternyata menyantap buah kurma pada saat berbuka puasa di bulan Ramadhan dan dalam keseharian, bukan sekadar untuk menjaga tradisi. Zat-zat gizi yang terdapat dalam buah ini, membuat mereka yang berpuasa terbebas dari rasa malas dan lemas. Selain itu, otak pun dibuat tetap encer untuk berpikir.

Saat berpuasa, banyak masalah kesehatan yang sering dikeluhkan, khususnya yang berkaitan dengan pasokan energi. Untuk kebutuhan sehari-hari, setiap orang membutuhkan energi untuk kebutuhan internal (metabolisme basal) sebesar 25 kkal/kg berat badan. Sementara untuk aktivitas fisik sehari-hari dibutuhkan tambahan energi sebesar 3050 persen dari energi basal.Pada saat berpuasa, asupan energi dalam tubuh berkurang sebesar 20-30 persen, sehingga tubuh lebih cepat lemas dan lelah. Karena itu, diperlukan asupan gula yang dapat segera diabsorbsi ke dalam tubuh untuk menggantikan asupan energi yang kurang.Seringkali untuk memenuhi kebutuhan energi pada saat berbuka puasa, konsumsi makanan berat (seperti nasi) merupakan pilihan utama. Padahal, karbohidrat yang terdapat pada nasi merupakan karbohidrat kompleks yang memerlukan proses pencernaan yang cukup lama.

Seharusnya makanan yang paling baik untuk diasup pada saat berbuka puasa adalah makanan yang mengandung gula sederhana yang siap dipakai oleh tubuh, seperti buah-buahan. Untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari, konsumsi 2-4 porsi buah-buahan yang dilengkapi 3-5 porsi sayuran.

Fruktosa dan glukosa yang terkandung dalam buah-buahan merupakan gula sederhana yang siap dipakai oleh tubuh. Hanya dalam beberapa menit tubuh, akan segera memperoleh asupan energi dan menjadi bugar kembali

Komposisi dan Khasiat
Kurma merupakan buah yang menjadi ciri khas bagi negaranegara di Timur Tengah. Bagi umat Islam, berbuka puasa dengan kurma bukan sekadar tradisi, tetapi sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW,

“Barangsiapa yang mempunyai kurma ketika berpuasa, hendaklah berbuka dengan kurma.”

Pilihan kurma sebagai makanan pembuka yang sehat di bulan puasa ternyata bukanlah tanpa dasar. Selain nilai energinya sangat tinggi, kurma juga mengandung komponen gizi lain yang cukup baik.

Kandungan gula kurma sebagian besar merupakan gula-gula monosakarida, sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Gula-gula itu antara lain berupa glukosa dan fruktosa.

Pada sebagian varietas kurma tertentu, juga terdapat gula sukrosa. Kandungan gula pada kurma sangat tinggi, sekitar 70 persen, yaitu 70-73 gram per 100 gram kurma.

Penyerapan gula kurma di dalam tubuh juga cukup cepat, sekitar 45-60 menit, bila dibandingkan daya absorpsi pati pada nasi yang memerlukan waktu berjam-jam. ltulah sebabnya kurma merupakan makanan yang sangat baik untuk berbuka puasa karena dapat menyuplai asupan energi secara cepat.

Kurma mengandung vitamin yang cukup tinggi. Kehadiran vitamin ini dapat meningkatkan kebasaan lambung yang terlalu asam setelah 13-14 jam tidak memperoleh makanan dan minuman.

Setiap 100 gram kurma kering mengandung vitamin A sebesar 50 IU, tiamin 0,09 mg, ribofalvin 0,1 mg, dan niasin 2,20 mg. Vitamin A berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, pertumbuhan, reproduksi, imunitas (kekebalan) tubuh, dan pemeliharaan sel epitel.

Serat Tinggi
Niasin merupakan bagian dari vitamin B kompleks yang disebut sebagai vitamin B3 berfungsi untuk menurunkan produksi VLDL (very low density lipoprotein) di dalam hati, sehingga produksi kolesterol LDL (low density lipoprotein) dan trigliserida dapat menurun. Mengonsumsi 3-6 gram niasin setiap hari dapat menurunkan kadar kolesterol sebanyak 15-20 persen, kadar trigliserida 40-50 persen, serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) hingga 20 persen.

Niasin juga berperan dalam , merangsang pembentukan prostaglandin 12, yaitu hormon yang membantu mencegah pengumpulan agregasi trombosit. Dengan demikian, niasin dapat memperkecil proses ateroskerosis clan akhirnya memperkecil kemungkinan terjadinya serangan jantung. Rata-rata kebutuhan niasin 13-16 mg per hari.

Niasin bersama riboflavin (vitamin B1) akan membantu melepaskan energi dari makanan. Sementara itu, tiamin (vitamin B1) berfungsi untuk melepaskan energi dari karbohidrat, serta berperan baik bagi sel-sel saraf dan fungsi jantung.

Kurma juga mengandung serat pangan (dietary fiber) cukup tinggi, yaitu 2,2 gram per 100 gram. Serat pangan mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol di dalam usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat.

Kehadiran serat pangan baik untuk mengatasi sembelit. Dengan tekstur serat yang cukup halus, kurma aman untuk lambung yang sensitif atau radang usus.

Sebagaimana pangan nabati lainnya, kurma tidak mengandung kolesterol. Kurma mengandung lemak baik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Kekhawatiran menjadi gemuk karena kurma tidaklah beralasan. Kehadiran lemak ini bermanfaat bagi penyerapan vitamin A, D, E, dan K yang juga terdapat di dalam kurma.

Cegah Pembekuan Darah
Dalam kurma juga terdapat asam salisilat yang biasanya digunakan sebagai bahan baku aspirin. Asam salisilat bersifat mencegah pembekuan darah, antiinflamasi (radang), dan menghilangkan rasa ngilu maupun nyeri. Selain itu, asam salisilat ini dapat mengendalikan hipertensi dengan mengatur kadar prostaglandin yang turut berperan dalam proses tekanan darah.

Asam salisilat juga dapat memengaruhi produksi hormon prostat yang masuk ke dalam kelompok asam lemak hidroksida untuk merangsang kontraksi otot dan menurunkan tekanan darah.

Meskipun kandungan asam salisilat dalam kurma belum terbukti bisa menyamai obat aspirin dosis biasa, konsumsi kurma secara teratur dalam jumlah cukup diharapkan dapat berperan dalam mencegah stroke clan serangan jantung. Dalam jangka panjang, konsumsi makanan yang mengandung salisilat tinggi seperti kurma diharapkan memberikan fungsi yang kurang lebih sama dengan aspirin terhadap pencegahan stroke dan serangan jantung.

Kurma juga mengandung asam nikotinat dan hormon potuchsin. Hormon tersebut berperan untuk mencegah perdarahan rahim melalui efek penciutan pembuluh darah. Kurma mempunyai manfaat lain, yaitu mengurangi ketegangan mental, histeria, dan insomnia.

Namun, penderita diabetes melitus tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi kurma. Kandungan gula monoskarida yang cukup tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah secara cepat. @

Otak Encer Selama Berpuasa
Kurma mengandung mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti zat besi, magnesium, dan kalium. Zat besi sangat penting untuk mencegah anemia gizi besi, yang dalam bahasa awam sering disebut sebagai lesu darah.

Gejala anemia gizi besi adalah mudah lelah, pusing, pandangan berkunang-kunang,dan susah berkonsentrasi. Magnesium berfungsi membantu fungsi saraf dan otot termasuk pengaturan irama jantung agar tetap normal. Pada 100 gram kurma terdapat sekitar 34 mg magnesium.

Kalium (potasium) merupakan komponen gizi mineral yang mempunyai jumlah yang sangat signifikan pads kurma. Di dalam 100 gram kurma terkandung 666 mg kalium dan natrium hanya 1 mg, sehingga rasio kalium terhadap natrium 666:1.

Bahan pangan dikatakan sehat untuk jantung dan pembuluh darah bila rasio kalium terhadap natrium minimal 5:1. Kalium diketahui bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot dan simpul saraf.

Kandungan kalium yang tinggi akan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh. Dengan demikian, konsumsi kurma yang kaya kalium akan membuat otak tetap encer di saat berpuasa clan tubuh selalu dalam keadaan bugar. Anggapan bahwa berpuasa membuat malas clan lemas harus segera dikikis dengan memperbanyak konsumsi kurma.

Kalium juga bermanfaat untuk mencegah penyakit stroke. Makanan yang sarat kalium, yaitu minimal 400 mg per 100 g, dapat mengurangi risiko stroke. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi membuktikan bahwa kalium dapat menurunkan risiko serangan stroke.

Salah satu contoh adalah penelitian terhadap pola makan 859 responden usia 50 tahun ke atas yang dilakukan di California Utara, Amerika Serikat. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kalium lebih banyak (meskipun hanya dengan perbedaan konsentrasi yang kecil) memiliki risiko terkena penyakit stroke 12 tahun lebih rendah.

Sebaliknya, orang yang konsumsi kaliumnya rendah memiliki risiko terserang stroke lebih tinggi, dengan peluang meninggal sekitar 2,6 kali pada lelaki dan 4,8 kali pada wanita. Para peneliti tersebut akhirnya berkesimpulan bahwa dengan mengonsumsi satu jenis tambahan makanan kaya kalium (dengan hitungan minimal 400 mg perhari, misalnya kurma sebanyak 5 butir) dapat menurunkan risiko fatal akibat stroke hingga 40 persen.

Riset yang dilakukan oleh Dr. Louis Tobian Jr, seorang pakar hipertensi dari sebuah universitas di Minnesota, AS, membuktikan bahwa makanan tinggi kalium seperti kurma juga dapat menstabilkan tekanan darah yang akan mencegah risiko stroke.

Penelitian yang didasarkan pada dua kelompok hewan penderita hipertensi itu menunjukkan bahwa tidak ada tikus yang mengalami perdarahan otak pada kelompok yang diberikan diet tinggi kalium. Sebaliknya, pada kelompok yang tidak diberikan diet yang mengandung kalium, 40 persen di antaranya menderita perdarahan otak.

Mekanisme kerja kalium dalam mencegah aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah) adalah dengan menjaga dinding pembuluh darah besar (arteri) tetap elastis dan mengoptimalkan fungsinya, sehingga tidak mudah rusak akibat tekanan darah yang tinggi. Dengan menurunnya risiko aterosklerosis, aktivitas kalium ini juga akan berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner dan stroke. @

Sebagai Penangkal Racun
Kurma mempunyal varietas yang sangat banyak, masingmasing dengan bentuk dan warna khas. Ada yang berbentuk kecil lonjong, kecil agak bulat dengan bent sekitar 5 gram per buah, hingga yang berbentuk agak besar dan panjang dengan bent sekitar 12 gram per buah.

Warna kurma juga beragam, mulai dari yang berwarna kuning keputih-putihan, kuning emas, cokelat muda, sampai cokelat kehitaman. Salah satu kurma yang populer adalah kurma emas (golden date) karena bentuk warna dan rasanya yang sangat lezat dan khas.

Kurma ajwah dipercaya kaya akan manfaat kesehatan bila dimakan tujuh butir setiap hari. Kurma ini relatif mahal, dan hanya tumbuh di daerah Timur Tengah.

Di pasaran, terdapat 26 jenis kurma. Jenis ajwah merupakan kurma yang paling mahaL Meskipun belum memiliki data ilmiah yang pasti, kurma ajwah tertuang dalam hadis Nabi Muhammad SAW dapat berfungsi sebagai obat dan penangkal racun yang balk. Kurma ambarjuga sangat populer sebagai makanan kesukaan Nabi.

Selain itu, terdapat pula kurma jenis sukari. Kurma jenis ini berukuran besar dan berwarna cokelat terang. Kurma ini diyakini dapat menambah tenaga, khususnya bagi laki-laki.

Untuk perempuan terdapat kurma lubanah yang berarti kurma susu. Kurma jenis ini berukuran kecil dan agak keras. Karena itu, sebelum dimakan, kurma ini harus direbus dahulu di dalam air. Kurma ini diyakini sangat baik untuk ibu yang sedang menyusui, untuk menambah air susu (ASI).

Meskipun belum memiliki bukti ilmiah yang cukup, sebagian masyarakat percaya bahwa setiap kurma mempunyai khasiat masing-masing. Tidak sedikit orang yang rela mengeluarkan uang dalam jumlah banyak untuk membeli kurma jenis tertentu karena yakin terhadap khasiatnya.

Pada penyajiannya, kurma ada yang dimakan dalam keadaan segar dan ada pula yang dimakan setelah mengalami proses pengeringan. Kurma segar mengandung kadar air dan vitamin yang lebih banyak, tetapi kandungan energi siap pakainya rendah. Kurma yang telah dikeringkan memiliki kandungan energi siap pakai lebih tinggi, tetapi kadar beberapa vitamin lebih rendah, terutama vitamin C. Saat ini kurma juga digunakan dalam berbagai resep makanan ringan (seperti kue) dan juga untuk jus.

Mengingat khasiat kurma yang begitu besar bagi kesehatan, ada baiknya kurma tidak hanya dikonsumsi ketika bulan puasa, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Kurma sangat cocok sebagai penyuplai energi bagi yang akan melakukan perjalanan jauh, seperti mendaki gunung ataupun berlayar.


Sumber: dakwahsyariah.

Turunnya Rizki dan Sebab-Sebabnya


Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.

Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.


Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut :


- Takwa Kepada Allah

Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta"ala berfirman, artinya,

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya." (At Thalaq 2-3)

Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.

Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, "Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya."

Allah subhanahu wa ta'ala juga berfirman, artinya,

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. 7:96)

- Istighfar dan Taubat

Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,

"Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. 71:10-12)

Al-Qurthubi mengatakan, "Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan."

Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, "Beristighfarlah kepada Allah", lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Ada lagi yang mengatakan, "Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!" Maka beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah."

Maka orang-orang pun bertanya, "Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar." Beliau lalu menjawab, "Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)

Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

- Tawakkal Kepada Allah

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya,

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS. 65:3)

Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda, artinya,

"Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)

Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.

Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah subhanahu wa ta'ala di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.

- Silaturrahim

Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:

-Sabda Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,

"Dari Abu Hurairah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari)

-Sabda Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,

"Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur." (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)

Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.

- Infaq fi Sabilillah

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, artinya,

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (QS. 34:39)

Ibnu Katsir berkata, "Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak."

Juga firman Allah yang lain,artinya,

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. 2:267-268)

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman, "Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu." (HR Muslim)

- Menyambung Haji dengan Umrah

Berdasarkan pada hadits Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas"ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya,

"Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan al-Albani)

Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.

- Berbuat Baik kepada Orang Lemah

Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,

"Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian." (HR. al-Bukhari)

Dhu"afa" (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.

- Serius di dalam Beribadah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah Subhannahu wa Ta"ala berfirman, artinya,

"Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu."

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu" hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.

Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.

Sumber : Muslim
Sumber: dakwahsyariah.

Azab Kubur dan Amalan Penyelamatnya

Penyebab Siksa Azab Kubur dan Amalan yang Dapat Menyelamatkannya


“Aisyah Ra bertanya tentang azab kubur, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menjawab: Ya, azab kubur pasti ada.” (HR. Bukhari – Dalam Kitab Al-Janaiz).

“Aisyah Ra meriwayatkan bahawa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam berdoa dalam solatnya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur…” (HR. Mutafaqun Alaih).

“Ketika orang-orang yang derhaka kepada Allah tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat, lalu ia dipukul dengan besi… hingga ia menjerit dengan teriakan yang sangat keras… didengar oleh semua makhluk Allah, kecuali Jin dan Manusia,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berikut kisah kejadian nyata tentang siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab. Seorang pemuda yang dikeluarkan dari kuburnya setelah beberapa jam dia dikuburkan. Akibat mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah dan jasadnya. Pemuda tersebut merupakan remaja muslim yang meninggal pada usia 18 tahun. seorang pemuda yang rosak akhlak dan agamanya, dan sering melalaikan shalat, hampir tiga (3) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu.

Dan apa yang terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan pandangan yang sangat mengaibkan. Rambut yang hitam menjadi putih, dari mulut dan hidung keluar darah yang masih merah pekat, seperti baru mengalami siksaan kubur yang sangat keras seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya, dengan wajah seperti diremas dan membeku.

ATTENTION!!
Berikut gambar ekstrim. Mungkin anda tidak sanggup untuk melihatnya. Harap meneruskan!

Bagi seorang muslim ini adalah pengajaran yang sangat-sangat berharga agar segera memperbaiki hidupnya dengan bertaubat dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Sementara itu sebagai pengajaran dan iktibar untuk kita.

Sebab-Sebab Siksa Kubur

Ibnu Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada beberapa dosa dan maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di ALAM KUBUR, diantaranya :

Melalaikan Solat
Membaca al-Quran kemudian melupakannya
Tidak bersuci setelah membuang hadas kecil
Berkata bohong
Tidak membayar zakat
Corak kehidupan yang berlebih-lebihan
Memakan riba
Rasuah
Memfitnah sesama saudara muslim
Khianat terhadap amanah
Enggan menolong sesama muslim
Meminum arak
Berzina
Membunuh

“Wahai anak Adam… Sesungguhnya apa yang kau minta dari-Ku… dan yang kau harapkan dari-Ku… Ampunan-Ku bagimu yang meminta dan tidak bagi yang enggan…”

“Wahai anak Adam… Meskipun dosamu sepenuh petala langit… kemudian engkau meminta ampun pada-Ku… Ampunan-Ku bagimu dan tidak bagi yang enggan…”

“Wahai anak Adam… Seandainya kau datang pada–Ku dengan kesalahan seluas bumi… kemudian engkau datang kepada-Ku… dan tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu pun… Sungguh Aku akan berikan kepadamu ampunan…”

Ya Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku…

Alangkah bahagianya… seandainya maut menjemput kita sedang berurai air mata merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan… rindu akan perjumpaan dengan-Nya…

Alangkah indahnya air mata yang selalu berlinang dari munajat seorang anak soleh kepada Allah… Merindukan kemuliaan dan keselamatan bagi kedua orang tuanya… taburan doanya menjadi cahaya yang menerangi dari gelapnya ALAM KUBUR…

Doa-doanya menghantar kepulangan orang tuanya pada Allah dalam Husnul Khatimah… rintihan dan munajatnya menjadi benteng yang kukuh sebagai penghalang dari azab dan siksa kubur… Doa yang tiada terputus mengalir dari ketulusan dan keheningan hati agar orang tuanya dalam kasih sayang Allah…

Waktu Siksa Kubur
Hadits di atas juga menjelaskan tentang waktu siksa kubur, apakah seterusnya hingga hari kiamat ataukah hanya sementara?! Jawabannya diperinci: Bagi orang kafir, maka siksaannya kekal sampai hari kiamat, seperti kaum Nuh dan pengikut Fir’aun, mereka akan tetap disiksa hingga kiamat tiba. Adapun bagi orang mukmin yang bermaksiat, maka siksaan mereka tidak kekal, bisa lama atau bisa juga sebentar sesuai dengan dosa dan ampunan Allah Subhanhu Wa Ta'ala.

Mengapa Siksa Kubur Tidak Dinampakkan?
Merupakan hikmah mengapa Allah Subhanhu Wa Ta'ala tidak menampakkan siksa kubur bagi manusia adalah:

Untuk menutupi aib mayit.
Untuk menenangkan keluarga mayit.
Sebagai kasih sayang kepada manusia.

Karena Allah Subhanhu Wa Ta'ala mengetahui bahwa manusia tidak akan kuat melihatnya. Mungkin kita akan selalu dibayangi dengan ketakutan manakala adzab itu ditampakkan.

1.Untuk menguji keimanan seorang terhadap masalah ghoib.
Seandainya dinampakkan berarti apa faedahnya ujian, sebab manusia akan beriman kepada sesuatu yang mereka saksikan dengan mata kepala mereka. Berbeda halnya bila tidak nampak maka hanya akan diimani oleh orang yang beriman saja.

Jenis-Jenis Siksa Azab Kubur
Siksa Kubur memiliki beberapa jenis siksaan:

Dipukul dengan palu besi sehingga berteriak keras.

عَنْ أََنََسٍ عَنِ النَّبِىِّ قَالَ « الْعَبْدُ إِذَا وُضِعَ فِى قَبْرِهِ ، وَتُوُلِّىَ وَذَهَبَ أَصْحَابُهُ حَتَّى إِنَّهُ لَيَسْمَعُ قَرْعَ نِعَالِهِمْ ، أَتَاهُ مَلَكَانِ فَأَقْعَدَاهُ فَيَقُولاَنِ لَهُ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِى هَذَا الرَّجُلِ مُحَمَّدٍ ؟ فَيَقُولُ أَشْهَدُ أَنَّهُ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ. فَيُقَالُ : انْظُرْ إِلَى مَقْعَدِكَ مِنَ النَّارِ ، أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ مَقْعَدًا مِنَ الْجَنَّةِ. قَالَ النَّبِىُّ : فَيَرَاهُمَا جَمِيعًا. وَأَمَّا الْكَافِرُ أَوِ الْمُنَافِقُ فَيَقُولُ : لاَ أَدْرِى، كُنْتُ أَقُولُ مَا يَقُولُ النَّاسُ. فَيُقَالُ : لاَ دَرَيْتَ وَلاَ تَلَيْتَ. ثُمَّ يُضْرَبُ بِمِطْرَقَةٍ مِنْ حَدِيدٍ ضَرْبَةً بَيْنَ أُذُنَيْهِ ، فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهَا مَنْ يَلِيهِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ.

“Dari Anas dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Seorang hamba apabila dipendam di kuburnya, dan orang-orang yang mengantarnya telah berpaling meninggalkannya, maka dia mendengar suara sandal mereka. Lalu datanglah dua malaikat kemudian menyuruhnya duduk seraya bertanya padanya: Apa yang kamu katakan tentang Muhammad? Dia menjawab: Saya bersaksi bahwa dia adalah hamba Allah dan Rosul-Nya, maka dikatakan padanya: Lihatlah calon tempat mu di neraka telah diganti oleh Allah tempat di surga. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Maka dia melihat keduanya. Adapun orang kafir atau munafiq maka dia menjawab: Saya tidak tahu, aku mengatakan apa yang diucapkan manusia. Lalu dikatakan padanya: “Kamu tidak tahu, kemudian dia dipukul dengan palu dari besi satu pukulan di antara dua telinganya, sehingga dia berteriak dengan teriakan yang bisa didengar oleh sekitarnya kecuali jin dan manusia.”
(HR. Bukhori 1273, 1308 dan Muslim 2870.)

Dihimpitkan kuburnya

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ : قَالَ رسول الله :… « وَإِنَّ الْكَافِرَ ». فَذَكَرَ مَوْتَهُ قَالَ : « وَتُعَادُ رُوحُهُ فِى جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولاَنِ : مَنْ رَبُّكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ لَهُ : مَا دِينُكَ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيَقُولاَنِ : مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِى بُعِثَ فِيكُمْ؟ فَيَقُولُ : هَاهْ هَاهْ لاَ أَدْرِى. فَيُنَادِى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ : أَنْ كَذَبَ فَأَفْرِشُوهُ مِنَ النَّارِ وَأَلْبِسُوهُ مِنَ النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ ». قَالَ : « فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا وَسَمُومِهَا ». قَالَ : « وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ أَضْلاَعُهُ ». زَادَ فِى حَدِيثِ جَرِيرٍ قَالَ : « ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى أَبْكَمُ مَعَهُ مِرْزَبَّةٌ مِنْ حَدِيدٍ لَوْ ضُرِبَ بِهَا جَبَلٌ لَصَارَ تُرَابًا ». قَالَ : « فَيَضْرِبُهُ بِهَا ضَرْبَةً يَسْمَعُهَا مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ إِلاَّ الثَّقَلَيْنِ فَيَصِيرُ تُرَابًا

“Dari Baro’ bin Azib berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “…Adapun orang kafir, maka dia dikembalikan ruhnya dan didatangi dua malaikat dan menyuruhnya duduk seraya mengatakan: Siapa Robbmu? Dia menjawab: Ha, ha, ha, saya tidak tahu. Malaikat bertanya: Apa agamamu? Dia menjawab: Ha, ha saya tidak tahu. Malaikat bertanya lagi: Siapakah lelaki yang diutus kepadamu? Dia menjawab: Ha, ha saya tidak tahu. Maka ada seruan dari langit: Hamba ini berdusta, maka bentangkan tempat untuknya dari neraka dan pakaikan untuknya ……………dari neraka dan bukakan untuknya pintu ke neraka. Akhirnya datanglah kepadanya udara panas lagi beracun dan dihimpit kan baginya kuburannya hingga bengkok semua tulangnya. Dalam hadits Jarir ada tambahan: “Kemudian diutus kepadanya seorang yang buta dan tuli dengan membawa alat pukul dari besi yang seandainya dipukul kan ke gunung maka dia menjadi tanah. Setelah itu dia dipukul sehingga dia berteriak dengan teriakan yang didengar oleh Jin dan manusia sehingga dia menjadi tanah.”
(HR. Abu Dawud 2/281, al-Hakim 1/37-40, ath-Thoyyalisi: 753, Ahmad 4/287, 288, 295, 296, al-Ajurri dalamasy-Syari’ah 367-370, Nasai’ 1/282, Ibnu Majah 1/469-470, Abu Dawud 2/70, Ahmad 4/297, dishohihkan al-hakim, adz-Dzahabi, Ibnul Qoyyim v\ dalam I’lamul Muwaqqi’in 1/214 dan Tahdzibus Sunan 4/337 dan dia menukil penshohihan Abu Nu’aim dan selainnya. (Dinukil dari Ahkamu Janaiz, al-Albani hlm. 159, cet al-Maktab Islam). Imam Ibnu Qoyyim v\ dalam kitabnya Ar-Ruuh hlm. 91 menyebutkan bahwa Imam Daruqutni telah mengumpulkan jalan-jalan riwayat hadits Baro’ bin Azib tentang nikmat dan siksa kubur dalam sebuah buku khusus.)

Digigit ular berbisa

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ a\ ، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ قَالَ : « إِنَّ المُؤْمِنَ فِيْ قَبْرِهِ لَفِيْ رَوْضَةٍ خَضْرَاءَ ، وَيُرْحَبُ لَهُ قَبْرُهُ سَبْعُوْنَ ذِرَاعًا ، وَيُنَوَّرُ لَهُ كَالقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ, أَتَدْرُوْنَ فِيْمَا أُنْزِلَتْ هَذِهِ الآيَةُ : قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعًا ۖ بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ ﴿١٢٣﴾ وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ ﴿١٢٤﴾ أَتَدْرُوْنَ مَا المَعِيْشَةُ الضَّنْكَةُ ؟ » قَالُوْا : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : « عَذَابُ الكَافِرِ فِيْ قَبْرِهِ ، وَالذِّيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ ، إِنَّهُ يُسَلَّطُ عَلَيْهِ تِسْعَةٌ وَتِسْعُوْنَ تِنِّيْنٍا ، أَتَدْرُوْنَ مَا التِّنِّيْنُ ؟ سَبْعُوْنَ حَيَّةٍ ، لِكُلِّ حَيَّةٍ سَبْعُ رُءُوْسٍ يَلْسَعُوْنَهُ ، وَيَخْدِشُوْنَهُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ))

“Dari Abu Huroiroh dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: Sesungguhnya seorang mukmin di kuburnya dalam taman yang hijau dan di luaskan kuburnya tujuh puluh hasta, dan diberi penerang seperti malam bulan purnama. Tahukah kalian tentang apakah ayat ini turun? “Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thoha [20]: 123-124) Mereka menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau n\ bersabda: “Adzab orang kafir di kuburnya. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, dia akan serang oleh sembilan puluh sembilan tinnin, tahukah kalian apa itu tinnin? Tujuh puluh ular, setiap ular memiliki tujuh kepala yang menghisapnya hingga hari kiamat.”

Sebab-sebab yang Akan Menyelamatkan Dari Azab Kubur
Setelah memberitahukan dahsyatnya azab kubur & sebab-sebab yang akan menyeret ke dalamnya, baik melalui firman-Nya ataupun melalui lisan Rasulullah yang mulia, dgn rahmat & keutamaan-Nya, Allah juga memberitahukan amalan-amalan yang akan menyelamatkan dari azab kubur tersebut.

Al-Imam Ibnul Qayyim berkata: “Sebab-sebab yang akan menyelamatkan seseorang dari azab kubur terbagi menjadi dua:

1. Sebab-sebab secara global
Yaitu dengan menjauhi seluruh sebab yang akan menjerumuskan ke dalam azab kubur sebagaimana yang telah disebutkan.

Sebab yang paling bermanfaat adalah seorang hamba duduk beberapa saat sebelum tidur utk mengevaluasi dirinya: apa yang telah dia lakukan, baik perkara yang merugikan maupun yang menguntungkan pada hari itu. Lalu dia senantiasa memperbarui taubatnya yang nasuha antara dirinya dgn Allah, sehingga dia tidur dlm keadaan bertaubat & berkemauan keras utk tak mengulanginya bila nanti bangun dari tidurnya. Dia lakukan itu setiap malam. Maka, apabila dia mati (ketika tidurnya itu), dia mati di atas taubat. Apabila dia bangun, dia bangun tidur dlm keadaan siap utk beramal dgn senang hati, karena Allah menunda ajalnya hingga dia menghadap Rabbnya & berhasil mendapatkan segala sesuatu yang terluput. Tidak ada perkara yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba daripada taubat ini. Terlebih lagi bila dia berzikir setelah itu & melakukan sunnah-sunnah yang datang dari Rasulullah n ketika dia hendak tidur sampai benar-benar tertidur. Maka, barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan baginya, niscaya Allah akan berikan hidayah taufik utk melakukan hal itu. Dan tiada kekuatan kecuali dgn pertolongan Allah.

2. Sebab-sebab terperinci
Di antaranya:

a. Ribath siang & malam.
Dari Fadhalah bin Ubaid z, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

كُلُّ مَيِّتٍ يُخْتَمُ عَلَى عَمَلِهِ إِلَّا الَّذِي مَاتَ مُرَابِطًا فِي سَبِيلِ اللهِ فَإِنَّهُ يُنْمَى لَهُ عَمَلُهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَيَأْمَنُ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ
“Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali orang yang mati dlm keadaan ribath (berjaga di perbatasan wilayah kaum muslimin) di jalan Allah. Amalannya akan dikembangkan sampai datang hari kiamat & akan diselamatkan dari fitnah kubur.” (HR. At-Tirmidzi & Abu Dawud)

b. Mati syahid
Dari Ubadah bin Ash-Shamit z, dari Nabi n:

لِلشَّهِيدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ مِنَ الْفَزَعِ الْأَكْبَرِ، وَيُحَلَّى حُلَّةَ الْإِيمَانِ وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ
“Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi Allah : diampuni dosa-dosanya dari awal tertumpahkan darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya di surga, akan diselamatkan dari azab kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang sangat besar, diberi hiasan dgn hiasan iman, dinikahkan dgn bidadari, & akan diberi kemampuan utk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berkata dlm Ahkamul Jana’iz bahwa sanadnya hasan)

c. Mati pada malam Jumat atau siang harinya.
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash c, dari Nabi n, beliau bersabda:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يـَمُوتُ يَوْمَ الْـجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya, kecuali Allah akan melindunginya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad & Al-Fasawi. Asy-Syaikh Al-Albani mengatakan dlm Ahkamul Jana’iz bahwa hadits ini dgn seluruh jalur-jalurnya hasan atau shahih)

d. Membaca surat Al-Mulk
Dari Ibnu Abbas c, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:

هِيَ الْمَانِعَةُ هِيَ الْمُنْجِيَةُ تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
“Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang akan menyelamatkan pembacanya dari azab kubur.” (HR. At-Tirmidzi, lihat Ash-Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dgn sedikit perubahan]

Do'a, Doa sebagaimana yang telah lalu, bahwa Rasulullah berlindung dari azab kubur & memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya.

Nikmat Kubur
Setelah mengetahui & meyakini adanya azab kubur yang demikian mengerikan & menakutkan, berdasarkan Al-Qur’an & As-Sunnah yang shahih, juga mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, & hal-hal yang akan menyelamatkan darinya, maka termasuk kesuksesan yang agung adalah selamat dari berbagai azab tersebut & mendapatkan nikmat di dalamnya dgn rahmat-Nya.

Allah Subhanhu Wa Ta'ala berfirman:

“Adapun orang-orang yang beriman & mengerjakan amal yang shalih maka Rabb mereka memasukkan mereka ke dlm rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata.”(Al-Jatsiyah: 30)

“Katakanlah: ‘Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku.’ Barangsiapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberuntungan yang nyata.” (Al-An’am: 15-16)

Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam beritakan dalam hadits Al-Bara’ z yang panjang:

1. mendapatkan ampunan & keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan malakul maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut:

أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ، اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٍ

“Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah & keridhaan-Nya.”

2. dikokohkan hatinya utk menghadapi & menjawab fitnah kubur.

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dgn ucapan yang teguh itu dlm kehidupan di dunia & di akhirat.” (Ibrahim: 27)

3. Digelarkan permadani, didandani dgn pakaian dari surga, dibukakan baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, & di dalamnya ditemani orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya, sebagaimana yang Rasulullah n kabarkan dlm hadits Al-Bara’ yang panjang:

“Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dgn pakaian dari surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah kepadanya bau wangi & keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata memandang, kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus pakaiannya, wangi baunya. Lalu dia berkata: ‘Berbahagialah dgn perkara yang menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan.’ Dia pun bertanya: ‘Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang membawa kebaikan.’ Dia menjawab: ‘Aku adalah amalanmu yang shalih…” (HR. Ahmad & Abu Dawud)

Mudah-mudahan Allah meneguhkan hati kita di atas kalimat tauhid hingga akhir hayat kita & menyelamatkan kita dari berbagai fitnah (ujian) dunia & fitnah kubur, serta memasukkan kita ke dlm jannah-Nya. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Maukah Anda Berdakwah dan Menyeru yang Ma'ruf?

Rujukan :
1. Kitab Ar-Ruh : Ibnul Qoyyim,
2. Kitab Al-Janaiz : Imam Bukhori,
3. Kitab Awwalu Lailatin Fil Qobr : Dr. Aidh Al-Qorni,
4. The Spectacle Of Death : Khwaja Muhammad Islam,
5. Grave Punishment : Al-Sunna


Sumber: http://dakwahsyariah.blogspot.com/2013/09/azab-kubur-dan-amalan-penyelamatnya.html#ixzz2mH9gCuCD

Selasa, 03 Desember 2013

Jam Piket Organ Tubuh Manusia


Berikut Waktu Kerja dan Istirahat Organ Tubuh .


LAMBUNG

( 07.00 – 09.00 )

 Jam piket organ lambung sedang kuat,sebaiknya makan pagi utk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum ramuan atau buah sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.


 ( 19.00   –  21.00 )
Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengonsumsi makan yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih baik sudah berhenti makan.












LIMPA

   ( 09.00 – 11.00 )
 Jam ortasi aliran nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak,minyak dan protein hewani.


 ( 21.00 – 23.00 )
 Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa.Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas.







JANTUNG

  ( 11.00 – 13.00 )
Jam piket organ jantung kuat,harus istirahat, hindari panas dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pd penderita gangguan pembuluh darah.

  ( 23.00 – 01.00 )
Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.







HATI

   ( 13.00 – 15.00 ) Jam piket organ hati lemah,bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan ter menangkal semua penyakit.

 ( 01.00 – 03.00 )
Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.




PARU-PARU

   ( 15.00 – 17.00 )
 Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru-paru.

 ( 03.00 – 05.00 )
Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racun pada organ apabila terjadi batuk, bersin-bersin dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi baru yang sehat dan kuat.







GINJAL

( 17.00 – 19.00 ) Jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.











USUS BESAR

( 05.00 – 07.00 )
Jam piket organ untuk biasakan BAB secara teratur






.

 Subhanallaah... Ternyata semuanya sudah teratur. Dan mereka tidak pernah ogah-ogahan menjalankan piketnya. Mereka selalu patuh pada apa yang harus mereka lakukan. Bayangkan saja jika satu saja dari organ kita tidak bekerja pada jam yang sudah ditentukan, maka apa yang terjadi?